Minggu, 18 Desember 2011
International Energy Agency : Perubahan Iklim Akan Capai Point of No Return Dalam Lima Tahun Lagi
Hal itu diungkapkan oleh International Energy Agency dalam press releasenya. Pernyataan yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk pada tahun 1974/1975 oleh 16 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Jerman, dalam merespon krisis minyak bumi, bukanlah tidak berdasar.
Menurut badan tersebut dengan jumlah bahan bakar fosil yang digunakan untuk bangunan dan pabrik yang akan dibangun dalam lima tahun ke depan, umat manusia akan terkunci dalam sebuah sejumlah besar emisi yang akan mendorong bumi berada pada titik tidak bisa kembali.
Satu-satunya jalan, menurut IEA adalah segera beralih ke teknologi rendah emisi demi menjaga karbon yang dilepas ke atmosfir di bawah 450 ppm hingga tahun 2035. Hal ini mengacu pada konsensus global guna mempertahankan suhu bumi tidak naik melebihi 2 derajat cecius.
IEA juga menambahkan bahwa ketergesaan dalam membangun pabrik, bangunan dan infrastruktur murah pengemisi karbon akan membawa kita hidup dalam ekonomi palsu. Setiap 1 US dolar yang tidak digunakan pada infrastruktur berbasis energi terbarukan dalam lima tahun mendatang, kita harus menghabiskan 4,30 US dolar setelah tahun 2020 untuk mengurangi emisi karbon selanjutnya yang lebih besar.
Pertumbuhan, kemakmuran dan populasi yang meningkat akan mendorong kebutuhan energi dalam beberapa dekade ke depan. Maria van der Hoeven, eksekutif direktur IEA, menegaskan perlunya pemerintah di berbagai negara untuk mendorong investasi teknologi yang efisien dan rendah karbon.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar