KOMPAS/LASTI  KURNIA -Jejak keberadaan koloni terumbu karang yang telah mati menjadi  karakter unik kawasan tepi pantai yang berkarang di Pantai Pasir Putih,  Desa Sukahujan, Malingping, Lebak, Banten, Senin (7/4). Kawasan pantai  karang merupakan ekosistem yang sanggup beradaptasi dengan kondisi alam  yang ekstrem, seperti pasang surut laut, gelombang tinggi, perubahan  cuaca ekstrem, juga salinitas air laut yang berubah-ubah. Penelitian dalam skala laboratorium  yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)  membuktikan algae (ganggang) di laut membesar 20-25 kali hanya dalam 15  hari dengan diberi makan karbondioksida (CO2). "Ganggang dari jenis Chaetoceros sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per mililiter setelah diberi CO2 menjadi sebesar 780.000 sel per ml dalam 15 hari, bahkan Chlorella sp.  dengan jumlah sel awal 40.000 sel per ml menjadi sejuta sel per ml  dalam 15 hari," kata kata Kepala BPPT Dr Marzan Aziz Iskandar dalam  seminar "Implementasi Pengurangan Emisi Karbondioksida sebagai Upaya  Mitigasi Global Warming", di Jakarta, Rabu. Menurutnya,  ini bisa menjadi konsep awal penghitungan penyerapan karbon di laut.  Indonesia yang memiliki potensi laut sangat luas berkesempatan untuk  mengambil peran besar dalam menyerap karbon dioksida. Di lain pihak,  ujar Marzan, ganggang kemudian bisa dipanen sebagai bahan baku biofuel  yang prosesnya memiliki efisiensi 40 persen lebih tinggi dibanding  membuat biofuel dengan bahan baku minyak kelapa sawit (CPO). BPPT  akan melanjutkan penelitian tersebut dengan menghubungkan kultur  fotobioreaktor ganggang tersebut di mulut gas buang pembangkit listrik  untuk mengetahui penyerapannya terhadap gas CO2 dan menambahkan  penelitian berikutnya tentang pemanenan plankton sebagai biofuel. Menurut  Marzan, ke depan, penangkapan dan penyerapan karbon dengan algae bisa  diterapkan di pembuangan emisi karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap  (PLTU) yang biasanya dibangun di pinggir laut. Pengurangan  emisi karbon dari industri, ujar Marzan, selain dengan penggunaan  "Carbon Capture Sequestration" seperti ini, juga bisa dilakukan dengan  pemanfaatan energi terbarukan dan perbaikan teknologi yang mampu  melakukan efisiensi energi serta memperbaiki proses produksi menjadi  lebih hemat bahan bakar.  | 
Kamis, 27 Oktober 2011
Potensi Ganggang Laut, Serap Emisi Hasilkan Energi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KOMPAS/LASTI  KURNIA -Jejak keberadaan koloni terumbu karang yang telah mati menjadi  karakter unik kawasan tepi pantai yang berkarang di Pantai Pasir Putih,  Desa Sukahujan, Malingping, Lebak, Banten, Senin (7/4). Kawasan pantai  karang merupakan ekosistem yang sanggup beradaptasi dengan kondisi alam  yang ekstrem, seperti pasang surut laut, gelombang tinggi, perubahan  cuaca ekstrem, juga salinitas air laut yang berubah-ubah. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar